PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Perancangan sistem informasi merupakan
pengembangan sistem baru dari sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang
terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.
PERANCANGAN SISTEM
Analisis
sistem digunakan untuk menjawab pertanyaan what?
Sedangkan desain digunakan untuk menjawab pertanyaan how? Desain berkonsentrasi pada bagaimana system dibangun untuk
memenuhi kebutuhan pada fase analisis.
Elemen-elemen pengetahuan yang
berhubungan dengan proses desain:
1. Sumber daya organisasi: bertumpu pada 5 unsur
organisasi, yaitu: man, machines, material, money dan methods.
2.
Informasi kebutuhan dari pemakai: informasi yang
diperoleh dari pemakai selama fase analisis sistem.
3.
Kebutuhan sistem: hasil dari analisis sistem.
4. Metode pemrosesan data, apakah: manual,
elektromechanical, puched card, atau computer base.
5. Operasi data. Ada beberapa operasi dasar data, a.l:
capture, classify, arrange, summarize, calculate, store, retrieve, reproduce
dan disseminate.
6. Alat bantu desain, seperti: dfd, dcd, dd, decision
table dll.
Langkah dasar dalam proses desain:
1.
Mendefinisikan tujuan
sistem
(defining system goal), tidak hanya berdasarkan informasi pemakai, akan tetapi
juga berupa telaah dari abstraksi dan karakteristik keseluruhan kebutuhan
informasi sistem.
2. Membangun sebuah model
konseptual (develop a conceptual model), berupa gambaran sistem secara keseluruhan
yang menggambarkan satuan fungsional sebagai unit sistem.
3. Menerapkan
kendala2 organisasi (applying
organizational contraints). Menerapkan kendala-kendala sistem untuk memperoleh sistem
yang paling optimal. Elemen organisasi
merupakan kendala, sedangkan fungsi-fungsi yang harus dioptimalkan adalah: performance, reliability, cost,
instalation schedule, maintenability, flexibility, grouwth potensial, life
expectancy. Model untuk sistem optimal dapat digambarkan sebagai sebuah
model yang mengandung: kebutuhan sistem dan sumber daya organisasi sebagai
input; faktor bobot terdiri atas fungsi-fungsi optimal di atas; dan total nilai
yang harus dioptimalkan dari faktor bobot tersebut.
4. Mendefinisikan
aktifitas pemrosesan data (defining
data processing activities).
Pendefinisian ini dapat dilakukan
dengan pendekatan input-proses-output. Untuk
menentukan hal ini diperlukan proses iteratif sbb:
a. Mengidentifikasn output terpenting untuk
mendukung/mencapai tujuan sistem (system’s goal)
b. Me-list field spesifik informasi yang diperlukan untuk
menyediakan output tersebut
c. Mengidentifikasi input data spesifikik yang diperlukan
untuk membangun field informasi yang diperlukan.
d. Mendeskripsikan operasi pemrosesan data yang
diterapkan untuk mengolah input menjadi output yang diperlukan.
e. Mengidentifikasi elemen input yang menjadi masukan dan
bagian yang disimpan selama pemrosesan input menjadi output.
f. Ulangi langkah a-e terus menerus samapi semua output
yang dibutuhkan diperoleh.
g. Bangun basis data yang akan mendukung efektifitas
sistem untuk memenuhi kebutuhan sistem, cara pemrosesan data dan karakteristik
data.
h. Berdasarakan kendala-kendala pembangunan sistem,
prioritas pendukung, estimasi cost pembangunan; kurangi input, output dan
pemrosesan yang ekstrim
i.
Definisikan
berbagai titik kontrol untuk mengatur aktifitas pemrosesan data yang menentukan
kualitas umum pemrosesan data.
j.
Selesaikan format
input dan output yang terbaik untuk desain sistem.
5. Menyiapkan
proposal sistem desain. Proposal ini
diperlukan untuk manajemen apakah proses selanjutnya layak untuk dilanjutkan
atau tidak. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam penyusunan proposal ini adalah:
a. Menyatakan ulang tentang alasan untuk mengawali kerja
sistem termasuk tujuan/objektif khusus dan yang berhubungan dengan kebutuhan
user dan desain sistem.
b.
Menyiapkan model
yang sederhana akan tetapi menyeluruh sistem yang akan diajukan.
c.
Menampilkan semua sumber daya yang tersedia untuk
mengimplementasikan dan merawat sistem.
d. Mengidentifikasi asumsi kritis dan masalah yang belum
teratasi yang mungkin berpengaruh terhadap desain sistem akhir.
Sedangkan format dari proposal
desain ini sangat berfariasi akan tetapi mengandung hal-hal di atas.
Petunjuk umum dalam desain
subsistem fungsional sebuah sistem informasi:
1.
Sumber data sebaiknya hanya dikumpulkan sekali sebagai
input ke sistem informasi.
2. Akurasi sumber data sangat tergantung pada banyaknya
langkah untuk me-record, collect dan prepare data untuk prosessing. Semakin
sedikit langkah semakin akurat.
3.
Data yang
dihasilkan dari sistem berbasis komputer sebaiknya tidak dimasukkan lagi
ke sistem.
4. Pewaktuan yang diperlukan untuk mengumpulkan data harus
lebih kecil dari pewaktuan informasi tersebut diperlukan.
5. Perlu pemilihan cara pengumpulan data yang paling
optimal
6.
Pengumpulan data tidak harus on-line, melainkan
tergantung dari kebutuhan informasi.
7.
Semua sumber data harus dapat di validasi dan diedit
segera setelah di kumpulkan.
8.
Data yang sudah divalidasi, sebaiknya tidak divalidasi
pada proses selanjutnya.
9. Total kontrol harus segera di cek lagi sebelum dan
sesudah sebuah aktifitas prosesing yang besar dilakukan.
10. Data harus dapat disimpan
hanya di 1 tempat dalam basis data kecuali ada kendala sistem.
11. Semua field data sebaiknya memiliki prosedur entri dan
maintenance.
12. Semua data harus dapat dicetak dalam format yang
berarti untuk keperluan audit.
13. File transaksi harus di maintain paling tidak dalam 1
siklus update ke basis data.
14. Prosedur backup dan security harus disediakan untuk
semua field data.
15. Setiap file non sequential perlu memiliki prosedur
reorganisasi secara periodik.
16. Semua field data harus memiliki tanggal update/akses
penyimpanan terakhir.
Sumber:
www.unsri.ac.id
0 komentar:
Posting Komentar