DEDUKTIF
Deduktif merupakan suatu proses berpikir
(penalaran) yang bertolak dari sesuatu proposisi yang sudah ada menuju kepada
suatu proposisi baru yang berbentuk suatu kesimpulan.
Silogisme adalah suatu bentuk proses penalaran yang berusaha
menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan suatu
kesimpulan atau inferensi yang merupakan proposisi ketiga.
Silogisme terbagi menjadi silogisme kategorial,
silogisme hipotetis, dan silogisme alternatif.
Silogisme Kategorial
Argumen deduktif yang mengandung suatu rangkaian yang
terdiri dari tiga (dan hanya tiga) proposisi kategorial, yang disusun
sedemikian rupa sehingga ada tiga term yang muncul dalam rangkaian pernyataan itu.
Contoh :
Semua
makhluk hidup membutuhkan makan
Hewan adalah
makhluk hidup
Jadi,Hewan
membutuhkan makan
Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotetis atau silogisme pengandaian adalah
semacam pola penalaran deduktif yang mengandung hipotesis. Silogisme hipotetis
bertolak dari suatu pendirian, bahwa ada kemungkinan apa yang disebut dalam
proposisi itu tidak ada atau tidak terjadi.
Rumus
proposisi mayor dari silogisme ini adalah :
Jika P, maka
Q
Contoh :
Premis Mayor : Jika tidak ada makanan, manusia
akan kelaparan
Premis Minor : Makanan tidak ada
Konklusi : Jadi,
manusia akan kelaparan
Walaupun premis mayor bersifat hipotetis, premis minor
dan konklusinya tetap bersifat kategorial. Premis mayor sebenarnya mengandung
dua pernyataan kategorial. Pada contoh diatas, premis mayor mengandung dua
pernyataan kategorial, yaitu tidak ada
makanan dan manusia
kelaparan. Bagian pertama disebut antiseden, sedangkan bagian kedua
disebut akibat.
Dalam silogisme hipotetis terkandung sebuah asumsi,
yaitu kebenaran anteseden akan mempengaruhi kebenaran akibat, kesalahan
anteseden akan mengakibatkan kesalahan pada akibatnya.
Silogisme Alternatif
Merupakan sebuah proposisi alternatif, yaitu proposisi
yang mengandung kemungkinan-kemungkinan atau pilihan-pilihan.
Sebaliknya, proposisi minornya adalah proposisi
kategorial yang menerima atau menolak salah satu alternatifnya.
Konklusi silogisme ini tergantung dari premis
minornya. Jika premis minornya menerima satu alternatif, maka alternatif
lainnya ditolak. Sebaliknya, jika premis minornya menolak satu alternatif, maka
alternatif lainnya diterima dalam konklusi.
Contoh :
Premis Mayor : Messi tinggal di Argentina atau
Spanyol
Premis Minor : Messi tinggal di Argentina
Konklusi : Sebab
itu, Messi tidak tinggal di Spanyol.
Entimem
Silogisme muncul hanya dengan dua proposisi, salah
satunya dihilangkan. Walaupun dihilangkan, proposisi itu tetap dianggap ada
dalam pikiran dan dianggap diketahui pula oleh orang lain.
Silogisme asli/awal :
Premis Mayor : Siapa saja yang dipilih mengikuti
pertandingan Uefa Champion League
adalah salah satu club terbaik.
Premis Minor : Barcelona terpilih mengikuti
pertandingan Uefa Champion League
Konklusi :
Sebab itu Barcelona adalah club terbaik (Uefa Champion League).
Penulis dapat menyatakan dalam bentuk entimem :
Barcelona adalah club terbaik Uefa Champion League, karena terpilih mengikuti pertandingan Ue
fa Champion League
Sumber: http://www.scribd.com/doc/25095005/Contoh-Paragraf-Deduktif-Induktif
http://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis
Buku
Gorys Keraf “Argumentasi dan Narasi”
0 komentar:
Posting Komentar