Jumat, 22 Maret 2013

Deduktif

Posted by rachman On 17.35 No comments


DEDUKTIF

Deduktif merupakan suatu proses berpikir (penalaran) yang bertolak dari sesuatu proposisi yang     sudah ada menuju kepada suatu proposisi baru yang berbentuk suatu kesimpulan.
Silogisme adalah suatu bentuk proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan suatu kesimpulan atau inferensi yang merupakan proposisi ketiga.
Silogisme terbagi menjadi silogisme kategorial, silogisme hipotetis, dan silogisme alternatif.

 Silogisme Kategorial
Argumen deduktif yang mengandung suatu rangkaian yang terdiri dari tiga (dan hanya tiga) proposisi kategorial, yang disusun sedemikian rupa sehingga ada tiga term yang muncul dalam rangkaian pernyataan itu.
Contoh :
Semua makhluk hidup membutuhkan makan
Hewan adalah makhluk hidup
Jadi,Hewan membutuhkan makan

Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotetis atau silogisme pengandaian adalah semacam pola penalaran deduktif yang mengandung hipotesis. Silogisme hipotetis bertolak dari suatu pendirian, bahwa ada kemungkinan apa yang disebut dalam proposisi itu tidak ada atau tidak terjadi.
Rumus proposisi mayor dari silogisme ini adalah :
Jika P, maka Q
Contoh :
Premis Mayor  : Jika tidak ada makanan, manusia akan kelaparan
Premis Minor   : Makanan tidak ada
Konklusi          : Jadi, manusia akan kelaparan
Walaupun premis mayor bersifat hipotetis, premis minor dan konklusinya tetap bersifat kategorial. Premis mayor sebenarnya mengandung dua pernyataan kategorial. Pada contoh diatas, premis mayor mengandung dua pernyataan kategorial, yaitu tidak ada makanan dan manusia kelaparan. Bagian pertama disebut antiseden, sedangkan bagian kedua disebut akibat.
Dalam silogisme hipotetis terkandung sebuah asumsi, yaitu kebenaran anteseden akan mempengaruhi kebenaran akibat, kesalahan anteseden akan mengakibatkan kesalahan pada akibatnya.

Silogisme Alternatif

Merupakan sebuah proposisi alternatif, yaitu proposisi yang mengandung kemungkinan-kemungkinan atau pilihan-pilihan.
Sebaliknya, proposisi minornya adalah proposisi kategorial yang menerima atau menolak salah satu alternatifnya.
Konklusi silogisme ini tergantung dari premis minornya. Jika premis minornya menerima satu alternatif, maka alternatif lainnya ditolak. Sebaliknya, jika premis minornya menolak satu alternatif, maka alternatif lainnya diterima dalam konklusi.
Contoh :
Premis Mayor  : Messi tinggal di Argentina atau Spanyol
Premis Minor   : Messi tinggal di Argentina
Konklusi          : Sebab itu, Messi tidak tinggal di Spanyol.

Entimem
Silogisme muncul hanya dengan dua proposisi, salah satunya dihilangkan. Walaupun dihilangkan, proposisi itu tetap dianggap ada dalam pikiran dan dianggap diketahui pula oleh orang lain.
Silogisme asli/awal :
Premis Mayor : Siapa saja yang dipilih mengikuti pertandingan Uefa Champion League
                          adalah salah satu club terbaik.
Premis Minor  : Barcelona terpilih mengikuti pertandingan Uefa Champion League
Konklusi          : Sebab itu Barcelona adalah club terbaik (Uefa Champion League).
Penulis dapat menyatakan dalam bentuk entimem :
Barcelona adalah club terbaik Uefa Champion League, karena terpilih mengikuti pertandingan Ue
fa Champion League

Sumber: http://www.scribd.com/doc/25095005/Contoh-Paragraf-Deduktif-Induktif
               http://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis
               Buku Gorys Keraf “Argumentasi dan Narasi”


0 komentar:

Posting Komentar