INDUKTIF
GENERALISASI
Menurut Gorys Keraf dalam buku Argumentasi dan
Narasi, Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah
fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang
mencakup semua fenomena tadi.
Sama halnya dalam buku Dasar-dasar Logika yang menyatakan bahwa generalisasi adalah suatu penalaran yang menyimpulkan suatu kesimpulan bersifat umum dari premis-premis yang berupa proposisi empiris. Prinsip yang menjadi penalaran generalisasi dapat dirumuskan ”sesuatu yang beberapa kali terjadi dalam kondisi tertentu, dapat diharapkan akan selalu terjadi apabila kondisi yang sama terpenuhi
Contoh:
•Lionel messi adalah bintang sepakbola, dan memiliki banyak prestasi.
•Andres Iniesta adalah bintang sepakbola, dan ia memiliki prestasi.
Generalisasi:
Semua bintang sepakbola memiliki banyak prestasi.
Pernyataan
"semua bintang sepakbola memiliki banyak prestasi" hanya memiliki
kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh
kesalahannya:
Pepe juga bintang
sepakbola, tetapi tidak memiliki prestasi.
HIPOTESIS
DAN TEORI
Yaitu suatu
jenis proposisi yang dirumuskan sebagai jawaban tentatif atas suatu masalah dan kemudian diuji secara empiris. Sebagai suatu jenis
proposisi, umumnya hipotesis menyatakan hubungan antara dua atau lebih variabel yang di dalamnya
pernyataan-pernyataan hubungan tersebut telah diformulasikan dalam kerangka teoritis. Hipotesis ini, diturunkan, atau bersumber dari teori dan tinjauan literatur yang berhubungan dengan masalah
yang akan diteliti.
Oleh karena
itu teori yang tepat akan menghasilkan
hipotesis yang tepat untuk digunakan sebagai jawaban sementara atas masalah
yang diteliti atau dipelajari dalam penelitian. Dalam penelitian kuantitatif peneliti menguji suatu teori. Untuk meguji teori
tersebut, peneliti menguji hipotesis yang diturunkan dari teori.
ANALOGI
Merupakan cara
penarikan penalaran secara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang
sama. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi,
pembentukan kata baru dari kata yang telah ada.
Tujuan penalaran secara analogi adalah sebagai berikut:
1) Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan.
2) Analogi dilakukan untuk menyingkapkan kekeliruan.
3) Analogi digunakan untuk menyusun klasifikasi.
Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati
Tujuan penalaran secara analogi adalah sebagai berikut:
1) Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan.
2) Analogi dilakukan untuk menyingkapkan kekeliruan.
3) Analogi digunakan untuk menyusun klasifikasi.
Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati
HUBUNGAN
KAUSAL
Proses penalaran berdasarkan hubungan ketergabungan antar gejala yang mengikuti
pola sebab-akibat,akibat-sebab, atau akibat-akibat.
Sebab akibat
Sebab akibat ini berpola A menyebabkan B. Di samping ini pola seperti ini juga dapat menyebabkan B, C, D dan seterusnya. Jadi, efek dari suatu peristiwa yang dianggap penyebab kadang-kadang lebih dari satu.
Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, diperlukan kemampuan penalaran seseorang untuk mendapatkan simpulan penalaran. Hal ini akan terlihat pada suatu penyebab yang tidak jelas terhadap suatu akibat yang nyata.
Contoh:
• Ketika pulang dari kantor, Ibu Saya melihat tanah di halamannya becek, ibu langsung menyimpulkan bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah. Dalam kasus itu penyebabnya tidak
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Generalisasi
gorys keraf "Argumentasi an Narasi"
https://www.google.com/
https://www.google.com/